Indonesian

WhatsApp

WhatsApp

Indonesian

User Story, masih kah kita butuh itu disetiap pengembangan produk?

User Story, masih kah kita butuh itu disetiap pengembangan produk?

Sabtu, 23 November 2024

User Story adalah teknik dalam software development yang digunakan untuk merinci kebutuhan user.

User Story biasanya digunakan dalam metodologi pengembangan perangkat lunak yang berbasis pada pendekatan Agile, seperti Scrum atau Kanban. Formula untuk bikin User Story ini juga gak susah-susah banget…

Format nya selalu kaya gini:
"As a [role], I want [something] so that [benefit]."


Dikasih contoh nya deh:

"As a website visitor [Role], I want to be able to sign in with my Google account [Something], so that I can access the platform easily [Benefit]”

Dalam membuat User Story, biasanya banyak orang yang terlibat, dan masing-masing dari mereka selalu mengajukan pertanyaan untuk membentuk cerita ini. Misalkan, Siapa yang menjadi User nya? Hal apa saja yang bisa dilakukan User? Mengapa User harus melakukan itu? Jika User melakukan kesalahan, bagaimana cara user mengatasi nya? etc.

Pertanyaan-pertanyaan tadi bisa dikumpulkan untuk membuat skenario nya seperti apa, User Story selalu berhubungan dengan semua fitur yang ada pada sebuah produk yang sedang dikembangkan.

Dan, apakah kita masih butuh User Story ini?

Dengan User Story ini, ada 5 alasan mengapa kita membutuhkannya.

  1. Terbuka nya ruang diskusi

    Pertanyaan-pertanyaan yang udah aku jelasin di slide sebelumnya bisa terjadi karena ada nya ruang diskusi untuk melihat sejauh mana kita memahami kebutuhan user dan alasannya.


  2. Membantu kita memahami lebih mendalam tentang produk

    Dengan kita menulis User Story, kita bisa jadi lebih paham tentang produk nya, especially fitur-fitur apa saja yang ada.


  3. Lebih User-centric

    User Story membantu tim fokus pada kebutuhan pengguna dan tujuan bisnis. Dengan merinci User Story, kita dapat lebih memahami konteks dan mengembangkan solusi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.


  4. Pemahaman kritis dari sudut pandang pengguna

    Melalui User Story, kita dapat memahami bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk kita & apa yang pengguna rasakan.


  5. Mendapatkan feedback lebih awal

    Adanya keterlibatan banyak orang dalam membuat User Story menciptakan banyak feedback yang terjadi, feedback-feedback ini terus bermunculan seiring kita menuliskan User Story.


Kesimpulannya...

Dengan kita terus menggunakan User Story ini setidaknya kita bisa memahami bagaimana sebuah fitur pada produk yang sedang kita kembangkan bisa memenuhi kebutuhan user & kita bisa tahu juga bagaimana user berinteraksi dengan produk kita. Ada yang bisa tebak sesudah User Story ini, pengembangan produk selanjutnya masuk fase atau tahap apa?

Akbar Fadillah Hermawan | Product Designer, UI/UX Designer

Social Media

Akbar Fadillah Hermawan

@akbar_hafsyah

Akbar Hafsyah

@uigraphic_

2024

Akbar Fadillah Hermawan. All rights reserved.

Akbar Fadillah Hermawan | Product Designer, UI/UX Designer

Social Media

Akbar Fadillah Hermawan

@akbar_hafsyah

Akbar Hafsyah

@uigraphic_

2024

Akbar Fadillah Hermawan. All rights reserved.

Akbar Fadillah Hermawan | Product Designer, UI/UX Designer

Social Media

Akbar Fadillah Hermawan

@akbar_hafsyah

Akbar Hafsyah

@uigraphic_

2024

Akbar Fadillah Hermawan. All rights reserved.

Akbar Fadillah Hermawan | Product Designer, UI/UX Designer

Social Media

Akbar Fadillah Hermawan

@akbar_hafsyah

Akbar Hafsyah

@uigraphic_

2024

Akbar Fadillah Hermawan. All rights reserved.

Akbar Fadillah Hermawan | Product Designer, UI/UX Designer

Social Media

Akbar Fadillah Hermawan

@akbar_hafsyah

Akbar Hafsyah

@uigraphic_

2024

Akbar Fadillah Hermawan. All rights reserved.